Kamis, 09 Juli 2009

Jawaban UAS teknologi Komunikasi


Nama : VICI HERLAMBANG

NIM : F1C007084

No Urut Absen : 107


  1. Menurut teori MC Luhan persektif media itu sendiri lebih penting dari pada isi pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Determinisme teknologi berangkat dari satu asumsi yang dimana bahwa teknologi adalah kunci untuk mengatur masyarakat. Misal tayangan televisi memeng sangat penting /menarik akan tetapi sebenarnya kehadiran televisi di ruang keluarga tersebut jauh lebih penting bukan lagi tentang isi pesannya. Sedangkan teknologi komunikasi adalah bahwa manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakan sendiri . teknologi komunikasi biasanya dikontrol oleh manusia tetapi teknologi yang mengontrol manusia. Terlepas sebagai alat komunikasi manusia pada hakekatnya tercipta berkat kontruksi sosial tadi.

  2. Kasus yang menimpa Prita Mulyasari menjadi perhatian nasional, karena di Indonesia jarang terjadi berbagai kasus yang melibatkan media elektronik di angkat kepermukaan. Mungkin kasus Prita ini merupakan salah satu kasus terheboh yang melibatkan media. Menurut saya Prita lalai dalam menggunakan media elektronik, mungkin ia tidak menyangka bahwa tulisannya yang sekedar ungkapan perasaan mengenai ketidak puasannya terhadap salah satu rumah sakit terkemuka dipermasalahkan oleh pihak tertentu yang merasa dirugikan. Prita dijerat dengan pasal 27 ayat 3 UU No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan hukuman 6 tahun atau denda sebesar 1 milyar rupiah. Berdasarkan UU ITE, Prita dinilai tidak melanggar pasal tersebut karena dinilai tidak ada niat kesengajaan untuk menjelek-jelekkan pihak tertentu, ia hanya berniat untuk sharing dengan teman-temannya dan tidak menyangka kalau sampai sejauh ini. Oleh karena itu hendaknya kita harus berhati-hati ketika mengunakan media elektronik, sebisa mungkin kita tidak menyinggung pihak-pihak tertentu.

  3. Tren Konververgensi salah salah satunya akan muncul era Paperless ( era tanpa kertas ) dalam hal ini mungkin saja akan terjadi sepuluh tahun kedepan karena perkembangan digital semakin pesat di tandai dengan munculnya teknologi Komputer yang dimana semakin multi fungsi. Dan mungkin saja sepuluh tahun kedepan kertas akan semakin sulit ditemukan, karena harganya yang semakin mahal. Yang dimana bahan dasar dari kertas itu sendiri berasal dari kayu yang ada di hutan, yang lambat laun akan semakin menipis stoknya, makanya di perlukan adanya teknologi baru pengganti kertas.

  4. Implikasi hadirnya teknologi satelit. Satelit sangat berguna bagi masyarakat dunia pada umumnya, karena dengan adanya teknologi satelit kita dapat lebih mudah mengetahui berbagai informasi mengenai berbagai wilayah di dunia. Dahulu televisi hanya terdiri dari beberapa chanel saja, akan tetapi saat ini kita dapat menyaksikan berbagai chanel yang berasal dari berbagai Negara di dunia dengan bantua televisi kabel melalui teknologi satelit. Teknologi satelit juga dapat memudahkan suatu negara dalam mengontrol wilayah kekuasaannya.Teknologi satelit juga membawa implikasi negatif diantaranya adalah berbagai privasi yang dimiliki suatu Negara dapat diketahui oleh bangsa lain, seperti mengenai kekuatan militer, kondisi geografis dan lain sebagainya. Saat ini kekuatan militer di Negara kita telah diketahui oleh Negara tetangga sehingga mereka menjadi “kurang ajar” dengan memasuki wilayah teritori kita dengan seenaknya.

  5. Teknologi televisi digital tidak mudah di terapkan di Indonesia karena masih banyak sekali wilayah-wilayah kita yang masih primitif, yang tidak terjamah oleh listrik. Selain itu masih banyak masyarakat kita yang hidup dibawah garis kemiskinan dan masih buta media. Jangankan untuk membeli televisi, untuk makan sehari-hari saja masih susah atau terbatasnya waktu untuk melihat tayangan televisi karena kesibukan mereka.

Sabtu, 13 Juni 2009

Rabu, 10 Juni 2009

BANDUNG, KOMPAS – Keberadaan teknologi Internet Protocol Television atau IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis televisi berlangganan, khususnya televisi kabel atau satelit. Akan tetapi, untuk sementara konsumen IPTV ini masih terbatas kalangan menengah atas.

Menurut Manajer Pengembangan Bisnis PT Cisco Systems Indonesia Tony Seno Hartono, TV kabel berlanggan akan mendapat pesaing baru dari pengembangan teknologi berbasis internet yang bisa mengirimkan data berbentuk video. Terlebih lagi, teknologi itu memanfaatkan jaringan kebel telepon yang sudah banyak tersambung di rumah-rumah konsumen. Akibatnya, operator tidak perlu lagi membuat jaringan baru yang memakan biaya besar.

Sebab, melalui pengembangan teknologi yang kini digalakkan PT Telekomunikasi Indonesia tbk, satu kabel bisa dimanfaatkan untuk berbagai layanan pengiriman data, termasuk suara dan video. ”Sehingga, bila sebuah rumah sudah dimasuki kabel berkemampuan IPTV, rumah itu tidak perlu lagi langgan TV kabel atau satelit. Bisa dibilang, ini ancaman baru bagi penyedia TV kabel atau satelit,” ujar Tony, Minggu (17/9).

Berbagai macam kelebihan yang ditawarkan IPTV ketimbang TV kabel atau satelit, salah satunya kemampuanuntuk merekam atau menghentikan gambar (pause) saat tayangan tersebut disiarkan. Bahkan, tayangan itu bisa diakses secara mobile tanpa harus berada di dalam rumah. Sebab, terdapat alat yang disebut set of box, yang berfungsi seperti decoder, sehingga melalui internet, tayangan itu dapat dinikmati dari jarak jauh.

Kelebihan lainnya, seperti dijelaskan Chief Technical Officer Alcatel di Indonesia Dirk Wolter, IPTV yang diluncurkan Alcatel menyediakan layanan komunikasi melalui televisis dan nonton bareng bersama sesama pelanggan IPTV. Alcatel juga menyediakan fasilitas kepda pelanggan untuk membuat tayangan televisi sendiri yang dapat dinikmati pelanggan lainnya.

Sayangnya, diakui Dirk, harga layanan IPTV yang ditawarkan kepada masyarakat di Bandung, maupun di kota-kota lain, masih terlalu tinggi, sehingga belum bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, segmen yang ditarget awal pelanggan IPTV ini masih pasar menengah atas, hotel-hotel, maupun penghuni apartemen.

Mengenai tarif, harga langgan yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan TV kabel satelit, berkisar Rp 300.000 per bulan, ditambah perlengkapan decoder yang harganya kurang dari Rp 1 juta. Setiap kanal televisi hanya menggunakan sekitar 2-4 mega bite per second dengan kualitas gambar yang setara dengan tayangan TV yang saat ini sudah ada, bahkan tersedia tayangan dengan layanan multilingual.

”Di Indonesia, sebaiknya IPTV dikenalkan dengan flat tariff, sebab model pembayaran itu yang lebih disukai konsumen kita,” kata Tony.

Menurut Tony, sejumlah kota besar, termasuk Bandung, saat ini sudah bisa mengakses IPTV, melalui jaringan kabel telepon ataupun kabel listrik. Idealnya, jaringan itu membutuhkan kualitas kabel yang bagus, tetapi kebanyakan kabel yang sudah terpasang banyak yang berkualitas rendah.

Dirk menambahkan, tahun 2007 nanti, akses IPTV sudah bisa mulai dinikmati di Bandung, meskipun belum semuanya wilayah terlayani dengan baik. ”Murah atau tidak harganya, serta kapan IPTV mulai bisa dinikmati masyarakat bergantung kemampuan operator menyediakan jaringan yang memadai,” kata Dirk.

*********


IPTV dan VOD, saat ini menjadi layanan baru, yang di banyak negara diluncurkan oleh Telco's (pemain tradisionil penyedia telekomunikasi di bidang telekomunikasi. Layanan ini mulai memasuki pasar dan berkompetisi dengan layanan TV standar yang dipancarkan melalui satelite, terestrial, dan kabel.

Besar lintasan data (bandwidth) jaringan broadband yang terus meningkat, makin canggihnya teknologi kompresi, dan arsitektur distribusi baru membuat penyediaan layanan IPTV/VOD secara teknik memungkinkan. Secara signifikan, pasar juga terus membutuhkan pasokan konten-konten digital yang lebih banyak.

Disinilah Telco's dapat mulai mencari kemungkinan pertumbuhan baru, sebagai ganti dari sudah stagnannya pertumbuhan pendapatan dari layanan telpon tradisional. Secara bersamaan, Telco's mendapatkan ancaman dari penyedia jasa berbasis kabel konvensional dan mulai masukknya perusahaan-perusahaan energi ke bisnis data melalui jaringan distribusi energinya (contoh: PLN yang mulai ikut bermain di bisnis internet).

Komponen-komponennya IPTV/VoD

Internet-Protocol Television (IPTV) adalah penyediaan layanan streaming tv secara langsung via jaringan IP berbandwitdh lebar. Layanan ini bersifat multicast, dari satu sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. Video on Demand (VoD) adalah penyediaan layanan video yang diminta secara khusus oleh pengakses. Secara umum ini adalah layanan video streaming unicast, yang dideliver ke satu pelanggan.

IPTV dan VoD keduanya masuk kategori layanan berkualitas siaran TV. Artinya pelanggan akan menikmati layanan sekualitas TV satelit dan kabel yang sekarang umum kita nikmati. Standar siaran TV ini saat ini hanya bisa dilayani oleh provider berbasis satelit dan kabel dalam group tertutup. Internet IPTV dan internet VoD yang merupakan implementasi awal dari kedua layanan diatas, kualitasnya belum layak disandingkan dengan kualitas siaran TV.

Jenis-jenis Servis IPTV/VoD

IPTV/VoD tidak hanya menyediakan jasa video, beberapa servisnya meliputi:

Servis TV, video yang dipancarkan dalam waktu yang terjadwal, persis layanan TV konvensional. Pengembangan servis ini, bisa dengan membuat kanal-kanal yang khusus, misalnya, khusus memasak, khusus olahraga dll. Service VoD, Video yang dihantarkan ke pelanggan sesuai pilihan mereka.

Personal Video Recorder (PVR), Alat perekam yang akan merekam siaran untuk diputar dilain waktu. Network Personal Video Recorder (NPVR), versi jaringan dari PVR, NPVR tidak mesti ditempatkan di rumah pelanggan. Electronic Program Guide (EPG), layanan yang memberikan info program-program eksisting dan program-program kedepan dari layanan.

Information Services, layanan bersifat informasi, berita, laporan cuaca dll. Interactive TV, TV Show, dimana pelanggan bisa interaktiv. Interactive Applications, permainan yang dapat dideliver dengan mode broadcast, namun memanfaatkan kelebihan sifat interaktifnya. Permainan dapat berupa singleplayer atau mulitplayer antar pelanggan. Broadband Applications, video conferencing, e-Learning, dan security monitoring.

Keuntungan Implementasi IPTV

Penyediaan jasa IPTV menggunakan IP network berimplikasi positif pada efisiensi penggunaan jaringan. Jaringan IP, trafiknya dapat diatur sedemikian rupa, sehingga beberapa jenis paket bundling bisa dilewatkankan di atasnya. Selain itu terdapat kelebihan yang secara signifikan membedakan dari TV konvensional adalah, dapat disediakannya layanan yang bersifat interaktif seperti misalnya Video on Demand, ketimbang siaran TV lama yang lebih bersifat broadcast satu arah saja.

Sebagaimana disampaikan di atas, dasar dari layanan IPTV adalah triple play, dimana data video, audio, dan data dipertukarkan didalam jaringan tempat layanan di deliver. Berikut adalah tahapan dari transformasi yang mesti dilakukan untuk mempersiapkan support arsitektur jaringan untuk layanan IPTV.

Dari Teknologi ATM ke IP

Backbone (jalur data) lokal dan link intrnasional memegang peranan penting dalam delivery layanan broadband khususnya IPTV, strategi yang dapat dilakukan pada sisi ini adalah :

Pertama, upgrade ATM DSLAM ke IP DSLAM, yang menghasilkan jaringan yang lebih scalable. Kedua, merubah pola koneksi yang komplek menjadi sederhana, misalnya dengan membuat Zero Configuration di sisi pelanggan. Ketiga, melakukan distribusi Node-Node broadband, misalnya BRAS, agar pelanggan akhir mendapatkan akses terdekat ke network provider. Keempat, memperbesar resource-resource network, membangun high speed backbone misalnya, agar tidak terjadi bottle neck di jaringan penyedia layanan.

Penyiapan infrastruktur broadband

Terdapat beberapa bagian terintegrasi yang memungkinkan terselenggaranya layanan IPTV:

Pertama, universal broadband access, bagian paling dekat ke sisi pelanggan ini menuntut update yang cepat dalah hal teknologi dan kemudahan delivery. Upgrade teknologi pendukung layanan. Kebanyakan layanan broadband saat ini di dukung tekonologi Lite DSL yang merupakan seri pertama dari teknologi broadband berbasis DSL(Digital Subscriber Line). Untuk ke depan, paling tidak teknologi pendukungnya harus dapat mensupport ADSL2 dan VDSL, agar layanan-layanan audio-video, dapat di deliver ke pelanggan.

Kedua, data aware transport, bagian ini harus dibangun dengan perspektiv penjagaan kualitas terhadap data yang disalurkan. IPTV adalah layanan dengan konten yang berkualitas tinggi, pengurangan yang terjadi akan mempengaruhi kualitas layanan.

Ketiga, service aware edge, bagian ini bertanggung jawab terhadap delivery layanan sebagai sebuah servis yang mempunyai kualitas tertentu. Bagian inilah yang secara revolusioner merubah internet IPTV/VoD menjadi murni layanan IPTV dan VoD, karena kualitas servis dideliver di bagian ini.

Keempat, service network, bagian ini memastikan data-data yang merupakan bagian utama dari layanan dapat dihantarkan ke tempat-tempat/lokasi yang berada jauh dari NOC (Network Operation Centre, Kantor Pusat penyedia layanan) secara baik dan terjaga kualitasnya.

WiMAX

Konektivitas Broadband Jarak Jauh dengan WiMAX, Standar Nirkabel Berkecepatan DSL


Standar nirkabel WiMAX
Salah satu teknologi terbaru yang berkembang sekarang ini adalah teknologi WiMAX dengan standar nirkabel IEEE. 802.16X-2004. WiMAX merupakan suatu platform yang digunakan pada Metropolitan Area Network (MAN) yang sebelumnya menggunakan fiber optic, GSB, FSL.

Apa itu WiMAX? WiMAX merupakan singkatan Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia.

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. Teknologi yang menggunakan OFDM ini mamapu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline. Jika dibandingkan dengan fixedline biaya instalasi jaringan WiMAX jauh lebih murah. Dengan teknologi WiMAX, impian akan layanan informasi data yang murah dengan kecepatan tinggi akan segera terwujud murah meriah dengan kualitas yang jauh lebih baik.

WiMAX datang untuk menjawab permasalahan yang ada di sektor broadband. Ketika telepon dan jaringan lokal mulai beranjak ke sistem nirkabel, akses broadband untuk bisnis atau perumahan masih cenderung mengandalkan kabel untuk penyaluran datanya. Jelas hal ini merugikan operator sekaligus konsumen yang ada di luar jangkauan kabel tersebut.

Laporan perusahaan riset Park Associates beberapa waktu lalu, akan ada sekitar tujuh juta pelanggan akses broadband berbasis layanan WiMAX pada akhir 2009 mendatang. Operator awalnya akan menggunakan peralatan berbasis WiMAX fixed version yang artinya lebih ditujukan bagi pelanggan perumahan dan kantor.

Baru-baru ini WiMAX juga maju selangkah meninggalkan teknologi broadband nirkabel lainnya yang masih dalam tahap pengembangan. Standar WiMAX, yaitu 802.16X2004 disetujui dunia industri, sehingga pembuatan dan penjualan perangkatnya yang murah bisa lebih dipercepat. Setelah melewati masa uji dan sertifikasi, produk-produk tersebut kemungkinan bisa masuk ke pasar di 2006.

Standar WiMAX lainnya, yaitu 802.16e kini juga sedang dikembangkan. Fungsinya, lebih terkait dengan industri seluler, yaitu memungkinkan ponsel mengirim dan menerima data yang lebih besar.

Teknologi WiMAX bisa jadi lompatan besar bagi perusahaan komunikasi dunia, terutama untuk negara-negara yang sedang membangun di kawasan Asia. Negara yang selama ini masih mengandalkan jaringan kabel. Dengan teknologi ini lompatan menuju jaringan pita lebar atau broadband dapat lebih cepat dilakukan. Alasan ini membuat perusahaan komunikasi China dan India pun tertarik untuk bergabung.


Karakteristik WiMAX
Untuk mendapatkan layanan WiMAX, memerlukan antena khusus yang dapat dioperasikan oleh 60 perusahaan dengan koneksi masing-masing sekira 1 Mbps.

Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain:

  • Pada versi awal IEEE 802.16a bekerja di frekuensi 10 – 66 GHz, sehingga cocok digunakan untuk teknologi point to point.
  • Untuk versi IEEE 802.16 ini dapat digunakan untuk hubungan nonline outsite (NLOS).
  • Kompatibel dengan digital switch yang ada ( ATM,dll) dengan optimal data rate per user antara 300 kbps – 2 Mbps dan rangenya 5 – 8 km untuk maksimal throughput.
  • Untuk versi IEEE 802.16d , muncul teknologinya di bulan Oktober 2004. Tekniknya terjadi pemecahan kanal ke kanal – kanal terkecil menggunakan Op-Amp dan teknologi Amart Antenna. Digunakan untuk fixed access, yang meliputi BS maupun receiver yang merupakan CPE. BS berupa Proxim Tsunami MP.16 akan dipasarkan baik kepada operator telekomunikasi maupun kepada perusahaan pemakai.
  • Versi IEEE 802.16e dikeluarkan akhir tahun 2004 ini yang akan digunakan untuk mendukung mobilitas (Handover, roaming) pada system selular sampai 120 km/jam dan bekerja dalam NLOS. Digunakan untuk aplikasi mobile access.
  • Dikonfigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50 km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotaan untuk jarak 1- 4 km, dengan data rate sampai 75 MB/s. Dapat dibayangkan dengan teknologi ini, peralatan wireless point-to-multipoint, broadband, none-line-of-sight (NLOS), last-mile access dan solusi backhaul yang memungkinakan melengkapi, memperluas, bahkan menggantikan infra struktur jaringan pakai kabel.
  • Sistem ini mendukung teknologi video streaming, VoIP telephony, tayangan diam maupun bergerak, e-mail, Web browsing, e-commerce, dan layanan berbasis lokasi.
Kunci keberhasilan WiMAX ini ada pada frekuensi yang tidak memerlukan ijin dan biaya, misalnya jika dibandingkan dengan AT&T Wireless membayar milyaran dollar ke pemerintah AS untuk menggunakan secara eksklusif gelombang radio frekuensi tertentu, yang memungkinkan perusahaan ini memberikan jasa layanan mobile-phone atau ponsel pada pelanggannya tanpa gangguan, tapi membatasi pesaingnya menggunakan frekuensi yang sama.